top of page
Search

Post #9: Resep Anti Stuck Dalam Hidup

Updated: Dec 28, 2018


Dunia berubah dengan sangat cepat akhir-akhir ini. Kemajuan teknologi dan invosasi yang disruptif merubah gaya hidup kita dengan begitu cepat. Tapi apakah anda sendiri berubah menjadi lebih baik dan siap menghadapi era disruptif ini?



Apakah anda bosan dengan apa yang anda kerjakan selama ini tapi anda merasa tidak berdaya karena takut kelihangan satu-satu nya income anda? Apa jawaban anda akan pertanyaan berikut ini: "melakukan apa yang anda lakukan selama ini, apakah anda akan mencapai impian saya 10 tahun ke depan?". Kalau jawaban nya adalah tidak, ada yang perlu berubah dalam hidup anda. Tapi anda mungkin juga punya pertanyaan lain dalam benak anda "bagaimana kalau saya kehilangan pekerjaan saya saat ini?"


Atau, mungkin anda merasa stuck dalam hidup dan karir anda. Income anda naik hanya sedikit diatas inflasi sedangkan biaya hidup naik lebih cepat. Mungkin anda bosan hanya menjadi ibu rumah tangga dengan rutinitas yang monoton setiap hari nya.


Salah satu jalan keluar dari situasi galau diatas adalah dengan memulai bisnis sampingan. Bisnis sampingan adalah cara terbaik membebaskan anda dari perasaan helplessness (ketidakberdayaan) anda. Perhatikan kata kunci nya di sini adalah sampingan (part time atau paruh waktu), bukan full time.


Di Blog Post #7 saya membagi kan cara nya memperbaiki masa depan keuangan anda dengan Reduce Spending, dan Increase Income. Anda bisa membaca nya lagi di sini. Dalam post ini, saya akan membahas pilihan-pilihan bisnis sampingan yang anda bisa bangun menjadi bagian dari usaha Increasing Income anda. Process membangun bisnis adalah salah satu process terbaik mengembangkan diri anda.


Dari begitu banyak peluang bisnis perseorangan (small business), saya membagi nya menjadi 2 kategori besar: 1. Bisnis Conventional, dan 2. Bisnis Non-Conventional.


Conventional Business


Bisnis konvensional adalah bisnis yang kasat mata atau bisa di lihat dengan jelas produk dan service nya. Karakteristik bisnis ini termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal berikut ini:

1. Punya properti nya. Properti ini bisa dalam bentuk ruangan, ruko, kantor, toko, atau kios. Jenis bisnis ini juga di kenal dengan nama brick & mortar business karena selalu harus ada tempat atau fisik lapak nya.

2. Penjualan product atau jasa di lakukan langsung antara penjual dan pembeli dengan bertatap muka. Pembeli harus mendatangi tempat, toko, clinic, atau lapak penjual.

3. Punya cukup banyak stok barang untuk kelangsungan penjualan barang dan jasa.

4. Punya pekerja yang adalah pegawai tetap atau pun karyawan lepas untuk membantu owner menjual product atau jasa.

5. Pelanggan datang dari lokasi sekitar lokasi property.

6. Process bisnis nya harus di monitor dengan ketat untuk memastikan efisiensi.


Kita ambil contoh restaurant. Restaurant selalu ada tempat atau properti nya. Umum nya harus di dekor dan di isi dengan berbagai furniture, AC, interior design yang menunjang, dan semua perkakas yang harus tersedia untuk produk makanan yang di tawarkan. Pemilik restaurant juga harus menyediakan stok semua bahan mentah makanan dan minuman yang ada di menu. Untuk kelancaran process pemesanan, pembayaran, dan pembersihan, sebuah restaurant membutuhkan beberapa karyawan (waiters, kasir, chef, assistant chef, petugas cleaning service).


Contoh bisnis konvensional ada banyak, diantara nya: cafe, laundry, salon, shoes & bag cleaning, bakery, toko retail. Metode ini membutuhkan brick & mortar: property, infrastructure, pegawai. Large investment dan terpaku pada lokasi geografis. Franchise.


Pro:

  • Bisnis konvensional bisa menjadi status symbol bagi sebagian pebisnis. Punya cafe seperti nya keren dan bisa mem boost status pendiri nya.

  • Bisnis konvesional juga lebih bankable (bisa mendapatkan pinjaman modal dari bank). Bank hanya akan memberikan pinjaman modal kalau ada jaminan nya. Properti adalah salah satu aset yang bisa di jaminkan di bank.

  • Jika di bangun mengikuti trend yang benar dengan system yang benar, bisnis konvensional bisa menjadi besar sekali.

Kontra:

  • Resiko bisnis konvensional relative tinggi karena model bisnis perlu modal yang cukup besar. 9 dari 10 bisnis konvensional tutup di 5 tahun pertama. Komponen investasi paling besar ada di properti dan/atau lisensi franchise nya. Kita tidak harus beli properti untuk memulai bisnis ini, kita bisa sewa tempat. Tapi sewa tempat butuh komitmen panjang, minimal 1-2 tahun. Properti properti, dekorasi, dan peralatan bisnis konvensional bisa ratusan juta hingga milyaran rupiah. Kalau sampai bisnis ini gagal, nilai jual (salvage value) alat dan dekorasi yang sudah terpasang akan jauh di bawah nilai investasi awal.

  • Lingkup pemasaran nya terbatas. Karena harus ada properti nya, lingkup bisnis konvensional dibatasi letak geografis dan waktu jam operasional. Pelanggan umum nya datang dari lokasi beberapa kilometer dari lokasi bisnis.

  • Kurang system edukasi dan pelatihan. Pebisnis konvensional harus belajar dari trial & error, atau coba-coba. Tidak ada mentor yang mengajarkan step by step karena tidak ada pebisnis yang mau mendidik calon pesaing nya bukan?

  • Kurang flexibility pengembangan bisnis karena perlu nya investasi yang besar di property. Membuka cabang arti nya perlu tambah modal investasi dan perlu me rekrut karyawan tambahan.

  • Ijin usaha yang relatif rumit dan bertele tele. Khusus di bidang produk makanan atau kecantikan dan kesehatan, banyak regulasi pemerintah yang harus di penuhi dulu sebelum bisnis bisa di mulai seperti ijin BPOM, Halal dan SNI.

  • Monitoring adalah pekerjaan full time owner bisnis konvensional. Bisnis konvensional tidak bisa di tinggal. Tidak ada system autopilot yang terbukti bekerja untuk jangka waktu panjang. Stock barang harus di monitor dengan teliti untuk memastikan First In First Out dan barang tidak kadaluarsa atau ketinggalan trend. Di 5-10 tahun awal membangun bisnis konvensional, pebisnis harus datang paling pagi, pulang paling malam, bayar gaji karyawan dulu, baru bayar diri sendiri kalau ada sisa nya. Peran monitoring ini lah yang sering menjadikan seorang pebisnis bertanya-tanya "saya ini memiliki bisnis, atau saya di miliki bisnis saya?"

Contoh sukses pebisnis konvensional ada banyak. Salah satu nya adalah Johny Andrean yang sukses luar biasa membangun bisnis dari kecil sampai menjadi bisnis trilyunan rupiah per tahun nya. Johny mendirikan ratusan salon dan bridal yang tersebar di seluruh Indonesia. Setelah sukses di bisnis salon, Johny mengekspansi bisnis nya ke bidang makanan dan sukses membangun diantara nya: Bread Talk, J-Co Donuts, dan Ropan.


Non-Conventional Business


Berbeda dengan bisnis konvensional, kategori binis non-konvensional memiliki karakteristik berikut ini pada umum nya:


1. Tidak membutuhkan tempat, toko, atau lapak.

2. Lingkup pemasaran nya lebih luas. Tergantung bentuk product yang di pasarkan, lingkup pemasaran nya bisa di seluruh Indonesia atau bahkan seluruh dunia.

3. Tidak perlu ada stock barang atau sedikit sekali.

4. Bisa di jalan kan tanpa tambahan pegawai atau bisa di outsource ke pihak ke 3.

5. Pelaku bisnis non-conventional umum nya sudah punya keahlian nya. Bagi pemula, di beberapa jenis bisnis non-conventional bahkan bisa mendapatkan system edukasi yang sangat intensive dan step-by-step.

6. Pelanggan bisa datang dari mana saja tidak terbatas pada lokasi geografis (kecuali untuk bidang service).

7. Hampir semua bisnis non-conventional tidak membutuhkan ijin khusus dari pemerintah.


Contoh bisnis non-conventional adalah konsultan pajak. Konsultan bisa menerima project dari mana saja dan bisa memberikan konsultasi jarak jauh melalui email, voice call, video call, atau webminar. Konsultan pajak tentu nya adalah expert dalam hal pajak, dan sudah mahir menangani masalah pajak sesuai regulasi pajak yang berlaku sehingga tidak perlu memulai dengan trial & error (coba-coba). Sebagai konsultan, tidak ada stock barang yang harus di siapkan. Dengan banyak nya co-working space di beberapa lokasi strategis di kota besar, kantor tetap bukan lah keharusan untuk memulai bisnis ini. Lingkup pemasaran nya bisa angat luas dengan bantuan internet marketing, social media, dan teknologi komunikasi saat ini.


Contoh bisnis non-konventional juga banyak, diantara nya:

1. Consultant pajak, financial, hukum, project dan banyak jenis consultant lain nya. Dengan bantuan teknologi, jasa konsultasi bisa cukup effective di lakukan lewat internet. Semakin banyak pengalaman anda, semakin mahal bayaran anda. Sebagian konsultan ternama bahkan di bayar jutaan rupiah per jam konsultansi nya.

2. Freelancer jasa offline: photographer, make up artist, pemain musik, designer, tutoring (les renang, music, menyanyi, menggambar, computer, bahasa asing dsb), jadi MC, event organizer, tour guide. Menjadi freelancer adalah langkah pertama menjadi kan hobby anda menjadi penghasilan tambahan.

3. Freelancer jasa online: kalau anda membutuhkan jasa freelance product digital atau anda punya keahlian membangun platform digital, anda bisa bergabung dengan www.sribulancer.com

4. Internet marketing: toko online, e-commerce, marketplace, dropshipping, blogging. Sekarang anda bisa membuka lapak di www.tokopedia.com dan mulai berjualan apa saja hari ini juga.

5. Services: massage, urut, perawatan pasca melahirkan, pet grooming, facial keliling.

6. Reseller: banyak perusahaan ingin memperluas jangkauan penjualan nya dengan membuka peluang bagi siapa saja menjadi reseller nya. Reseller adalah agen lepas penjualan yang tidak di gaji tapi bisa mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga beli dan harga jual. Contoh perusahaan yang active membangun pasukan reseller adalah www.dusdusan.com.

7. Agen: asuransi, atau property. Menjadi agen asuransi tidak membutuhkan investasi apapun. Anda cukup mau belajar system dan produk nya. Menjadi agen property juga tidak membutuhkan modal dan sekarang ini banyak platform digital yang bisa membantu memperluas jangkauan agen seperti www.rumah123.com.

8. Multi Level Marketing (MLM): Amway, Nuskin, Oriflame, CNI, Tiens, dan ratusan peluang MLM lain nya. Profesi MLM banyak di cibir orang dan di pandang negative. Hal ini terjadi karena ada jenis MLM yang memang merugikan member nya seperti pola money game, pyramid atau ponzi scheme yang memanipulasi member dengan iming iming penggandaan uang dalam waktu singkat. Tapi tidak semua MLM seperti itu. Ada beberapa perusahaan MLM yang berijin lengkap dan resmi dengan product yang berkualitas dan memberikan peluang passive income yang sudah terbukti belasan bahkan puluhan tahun. Dengan bantuan platform digital dan system edukasi yang baik, anda bisa memulai menjadi pe bisnis MLM hari ini juga. Industri MLM adalah industri yang paling banyak menciptkan milyuner di dunia.


Contoh kisah sukses bisnis non-conventional ada banyak sekali. Salah satu nya adalah Mr. Ray White yang menjadi agen property di kota kecil di Queenland di tahun 1902. Di jaman itu, belum ada TV, internet, dan social media. Tapi dengan kerja keras, Ray berhasil membangun system bisnis agen properti nya dan terus berkembang ke generasi ke 4 keluarga White. Saat ini, sudah ada lebih dari 1000 kantor agen Ray White di manca negara yang mempekerjakan lebih dari 8000 karyawan, dengan omzet lebih dari 250 trilyun rupiah per tahun nya.


Pro:


1. Modal nya kecil dan resiko nya kecil. Hampir semua profesi non conventional diatas tidak membutuhkan investasi property (tempat, toko, clinic), dan bisa di lakukan di mana saja.

2. Lingkup pemasaran nya luas, listas pulau dan bahkan lintas negara. Dengan bantuan teknologi internet, telekomunikasi, dan prasaranan logistic yang cukup luas, siapa saja bisa mulai ber bisnis. Anda bisa terima job freelancer digital dari client di luar negeri. Beberapa MLM bahkan memperbolehkan anda me recruit member di luar negeri.

3. Bisa di otomatisasi. Melaui teknologi autoresponder, chat bot, dan kecerdasan buatan lain nya, pemasaran bisnis non conventional bisa di otomatisasi. Contoh nya: booking appointment, invoicing, email follow up dan sebagai nya.

4. Tidak perlu stock barang dan tidak khawatir inventory management, tanggal kadaluarsa, first in first out. Ada beberapa reseller dan pe bisnis MLM yang memilih menjadi stockist. Sebagai stockist, anda perlu keluar modal dan harus me manage stock anda. Tapi ini bukan lah keharusan


Kontra:


1. Kerja sendirian. Sebagai pe bisnis non-conventional, khusus nya di awal-awal karir anda, anda merangkap semua fungsi bisnis anda, mulai dari OB, receptionist, akuntan, hingga direktur.

2. Anda perlu kerja keras membangun brand anda. Di awal karir anda, tidak ada orang yang mengenal anda. Di internet, social media, dan e-commerce, anda bukan siapa-siapa. Mesin pencari seperti Google tidak menemukan anda di internet. Ada cara nya untuk menjadikan anda lebih visible yaitu dengan membangun brand anda.

3. Modal yang kecil adalah daya tarik utama bisnis non-conventional. Tapi modal yang kecil atau bahkan tanpa modal juga lah yang menjadi problem utama bisnis ini. Karena modal nya kecil, orang terlalu mudah menyerah membangun bisnis non-conventional. Kecil nya modal berdampak pada kecil nya komitmen pe bisnis. Bayangkan beda nya motivasi kerja anda kalau anda menanamkan 1 milyar uang anda di bisnis cafe anda di banding kan dengan 0 rupiah di bisnis agen asuransi anda.


Bisnis Non-Conventional sangat berbeda dengan bisnis conventional dari segi system bisnis dan produk nya. Yang sama antara bisnis Conventional dan bisnis Non-Conventional adalah kerja keras nya. Semua pebisnis sukses, apa pun jenis bisnis nya, harus bekerja keras.


Dan cara paling baik memulai semua bisnis adalah dengan memulai nya part-time (paruh waktu). Perhatikan apa yang saya katakan di sini: part time. Bukan spare time (waktu sisa). Atau lebih parah lagi sometime (kadang-kadang). Tidak ada bisnis yang bisa di bangun menjadi besar hanya dengan mindset kadang-kadang, kapan-kapan, atau kalau ada waktu.


Sebelum anda mengambil lompatan terjun ke dunia bisnis, anda perlu merubah mindset anda. Perubahan mindset dari pekerja jadi pebisnis akan saya bahas di blog post mendatang.


"I am working full time on my job, and part time on my fortune"

Jim Rohn


Apakah anda punya topic seputar Health, Wealth, dan Beauty yang anda ingin saya bahas? Silahkan contact me untuk memberikan usulan anda.

60 views0 comments

コメント


bottom of page